By : Andes Nirvana Imandika
Ketika dinginnya malam
aku menengadah.
Memandang kelip-kelip
bintang.
Melihat senyuman bulan.
Dingin
malam menusuk jiwa
Kesendirian yang kini menimpa
Malam yang kini tak bersahabat
Bersama bulan, bintang dan kunang-kunang
Kadang, aku pun bertanya
Dalam hati aku bergumam,
Dalam batinku yang
berbicara
Adakah segumpal cinta
yang hadir bersama?
Elang
pun memangsa musuhnya
Sehingga ularpun tak berkutik dicengkeramannya
Tapi, Aku bukanlah ular yang mudah dicengkeram
Aku bukan manusia lengah, yang harus pasrah menerima perlakuan
hina
Aku bukan bahan untuk dimangsa
Aku bukan mesin yang
hanya bisa diatur
Aku adalah manusia yang
butuh dukungan
Aku manusia yang butuh
motivasi yang bermutu
Jangan
buat aku meledak dengan kemarahan
Dengan seluruh kemurkaan yang menggumpal
Jangan biarkan itu semua terbuka
Dan menghancurkan semua yang ada
Aku terus bersabar dan
bersabar
Melihat burung berkicau
dengan lantangnya
Menghina dan selalu
berusaha membuat diriku meledak
Dengan segala ocehan
maut yang keluar dari mulut berbisanya
Tuhan.
Izinkan aku mengadu kepada Mu
Tentang apa yang telah menimpaku
Bantu dan lancarkan semua masalah
Agar aku tak terlalu terbeban dengan mulut berbisanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar