Lidah Tak Bertulang
Suara nyaring
Suara hening
Yang memang bening
Tertabrak segumpal darah kotor yang menggelinding
Terasa seperti menginjak-injak kepedihan batin
Seakan memecah semangat yang tertata rapi dibilah-bilah dinding
Yang kadang terasa canggung untuk menuding
Tapi apa boleh buat sesuatu yang menampar tertata rapi
Pedas, seperti cabai merah yang membakar mulut
Panas, yang dapat mengeluarkan seluruh saraf dalam tubuh
Keras terdengar ditelinga yang tajam akan suara kumuh
Terpusat dalam satu titik
Kecil mungil seperti makhluk yang keluar dari sarang tikus kecil
Dengan lantang tikus mendeklamasikan seruan tak bermutu
Dengan tanpa malu, tikus berbicara dalam sarang harimau
Dan tanpa beban tikus menghina harimau
Tikus adalah sumber dari segala sesuatu yang hilang
Sedikit demi sedikit terkumpulah segala benda
Kecil dengan pengaruh yang sangat besar
Sampai harimau pun tak dapat berkutik dibuatnya
Tapi, harimau pun juga tetap melawan
Tikus adalah tikus
Dari sampah busuk dan dari kelompok makhluk kumuh
Itulah kau Tikus
Pencuri dan selalu mengambil hak orang lain
Bahkan, kau tak menyisakan sedikit makanan yang ada ditempat sampah
Sampah lah sebenarnya makananmu
Dan tempat sampah itu juga yang sebenarnya menjadi tempat tinggalmu
Tikus yang sangat terhina
Kecil, mungil dan tetap saja kau hewan yang menjijikkan
Hanya karena lidahmu yang tak bertulang
Kau akan mendapatkan segala penderitaan
Dan takkan lagi kau menjadi tikus yang dihormati
Karena tikus memang hanya ada ditempat sampah
Tempat kumuh dan rusuh
Agar tak lagi kau melantangkan kata-kata busuk dari mulutmu
Mulut yang tak pernah mendapat doa dari kedua orang tuamu
Dan lidah yang tak pernah merasakan makanan hasil kebenaran
Tapi dari segala sesuatu yang berwujud BUSUK
andezzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar